Home »
Tugas TIK
» STUDY TOUR BALI SMAN 4 SURAKARTA 9-12 April 2012
Sebenernya admin bukan tipe blogger yang suka curhat, tapi karena ini adalah tuntutan tugas dari sekolah, khususnya mapel TIK yang diajar oleh guru kita Bapak Argo Prakoso yang tercinta dan terganteng (moga-moga bisa ngangkat nilai). Jadi dengan setengah terpaksa admin posting ini curhatan yang berkedok laporan perjalanan ke Bali. Sebelumnya admin peringatkan terlebih dulu, karena admin bukan tipe pemakai bahasa gaul, dan bahasa baku admin juga acak-acakan, jadi bila nantinya ditemukan terjadi kejanggalan dan kejayusan bahasa pada postingan di bawah ini, tolong harap dimaklumi.
Tanggal 9-12 April yang lalu, SMA Negeri 4 Surakarta mengadakan study tour ke Bali. Pihak OSIS selaku panitia menggunakan jasa suatu biro tour yang bernama Aida Tour. Sehubungan dengan study tour ke Bali pihak sekolah juga memberi tugas pembuatan karya tulis, dan apesnya kelas kami, 11 IPS 1, dapet jatah materi tentang "BIRO TOUR" (semacam dapet obyekan jasa iklan gratis), dan karya tulis dikumpulkan paling lambat H+10 sepulang dari Bali. Omong-omong, admin buat postingan ini H+15 sepulang dari Bali, dan bahkan belum kepikiran sama sekali untuk buat judul karya ilmiah. Bagi yang tau tentang jasa pembuatan karya ilmiah atau semacamnya, bisa tinggalin komen di bawah.
Ini rundown yang dibuat panitia, dan dibagikan H-1 sebelum keberangkatan:
hari 1
09.00: berangkat dari solo menuju bali, di perjalanan singgah makan malam di rm surya saradan
19.00: makan malam menuju bali
20.00: meninggalkan rm menuju bali.
Hari 2
05.00: tiba bali mandi dan sarapan rm bidadari negara
07.00: meninggalkan rm bidadari menuju tanah lot.
09.30: tiba di tanah lot
10.30: meninggalkan tanah lot menuju bajra sandi.
11.30: tiba di bajra sandi
12.30: meninggalkan bajra sandi menuju kertalangu makan siang
14.00: meninggalkan kertalangu menuju desa adat panglipuran
15.00: tiba di desa adat panglipuran
16.30: meninggalkan desa adat panglipuran menuju pantai sanur
17.30: tiba di pantai sanur
18.10: meninggalkan pantai sanur hotel.
19.25: tiba di hotel acara bebas
Hari 3
08.00: setelah sarapan menuju lokasi kunjungan unit pengolahan limbah suwung.
09.00: tiba di unit pengolahan air limbah suwung.
10.30: meninggalkan lokasi kunjungan menuju tanjung benoa.
11.00: tiba di tanjung benoa menikmati wahana yang ada
13.00: meninggalkan tanjung benoa menuju jogger makan siang di local restoran.
13.30: makan siang di rm grafika.
14.20: menuju jogger
15.00: tiba di jogger.
16.00: meninggalkan joger menuju pantai kuta
16.20: tiba di pantai kuta
17.00: meninggalkan pantai kuta menuju gwk
18.00: tiba di gwk
19.00: meninggalkan gwk menuju hotel makan malam di hotel.
Hari 4
08.00: setelah sarapan, cek out hotel langsung ke pasar seni sukowati.
09.00: tiba di pasar seni sukowati.
10.00: meninggalkan pasar seni sukowati menuju bedugul.
11.30: tiba di bedugul
12.30: meninggalkan bedugul kembali ke solo
12.40: makan siang di rm saras
13.30: meninggalkan rm saras menuju gilimanuk
17.30: tiba di pelabuhan gilimanuk menyebrang,
21.00: makan malam
Hari 5
08.00: tiba di solo.
Pesan amanat yang bisa diperoleh setelah membaca rundown di atas adalah: "rundown itu hanyalah mitos, jadi jangan percaya rundown". Inilah kronologi kejadian sebenarnya:
Hari 1:
Berangkat dari sekolah pukul 10 pagi (molor 1 jam dari rundown). Kebetulan aku kebagian jatah kursi di bis 4, tapi karena ada cewek yang minta jatah ke aku (maksudnya jatah kursi di bis 4) jadinya aku dideportasi ke bis 5. Kebetulan setiap 1 bisnya mengandung: 2 TV besar, TV kecil setiap 2 seat, speaker, 2 kulkas, bagasi dalam, AC dan selimut di tiap kursi, serta 1 sopir, dan 1 kernet. Dalam konteks ini bisku kejatah kernet yang mirip artis Bedu, tapi guyonannya jayus banget. Dan sopir jaim yang gaya nyupirnya mirip Frankenstein di film Death Race. Memang awalnya cara nyupirnya normal-normal aja, tapi mulai dari kebakkramat kesana, mulailah gaya racingnya keluar, dan akhirnya terlintaslah satu kata di pikiranku "MAMPUS". Sebagai bentuk persiapan dan antisipasi untuk sesuatu yang tidak diharapkan, di sepanjang jalan aku mulai merenungi dosa-dosaku, dan berdoa mohon ampun kepada Tuhan sambil diiringi lagu dangdut koplo yang bersenandung di speaker, dan sampai pada akhirnya aku ketiduran.
Sekitar pukul 12 siang kami singgah sebentar di rumah makan, aku masih ingat betul menunya waktu itu sop tanpa bumbu dan ayam hambar pedas, kayanya menu waktu itu pemenang rasa terburuk selama perjalanan ke Bali. Dan satu-satunya lauk terenak waktu itu adalah kerupuk+sambal.
Setelah ISHOMA, kami pun melanjutkan perjalanan, di tengah jalan mulailah lagu dangdut koplo kembali bersenandung, dan penyakit racing sang sopir kambuh lagi. Kali ini aku kepikiran, jangan-jangan cara nyupir si sopir berhubungan dengan lagu dangdut koplo yang lagi nge-play di speaker. Dan ternyata salah satu anak sos 5 juga kepikiran hal yang sama, karena dia tiba-tiba nyamperin kernetnya dan minta lagunya diganti dengan lagu-lagu yang ada di hpnya. Kebetulan semua lagu di list hp anak sos 5 ini bergenre hardcore. Dan tau apa yang terjadi setelah lagu-lagu hardcore itu diputar? Sang sopir malah makin menjadi jadi ngebutnya. Dan kesimpulannya adalah: sopir ini mengidap kelainan.
Jam 19.30 WIB, kita sempat mampir makan malam di rumah makan, untungnya makanan kali ini rasanya jauh lebih enak ketimbang menu makan siang tadi. Di sini anak-anak bangsat (singkatan bangsa Sosial satu) juga sempat foto-foto.
(pict menyusul)
Setelah selesai ISHOMA kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan ketapang untuk selanjutnya menyeberang ke Gilimanuk.
Hari ke-2:
Sekitar pukul 00.30 kami sampai di pelabuhan ketapang, kami menunggu antre kapal sekitar 15 menit. Sambil nunggu antre kapal kita sempat ambil gambar buat film kelas kita yang rencananya akan dirilis akhir tahun ajaran nanti, Amin...
Akhirnya setelah menunggu 15 menit, kami berhasil naik ke atas kapal. Di atas kapal, kami juga masih sempat take beberapa adegan, setelah itu anak-anak pada tepar. Karena suwung dan gak ada temen, aku mencoba jalan-jalan di pinggiran kapal, dan bahkan aku juga sempat ngobrol-ngobrol dengan salah satu sopir truk yang ikutan naik feri bareng rombongan SMA N 4. Setelah bincang-bincang cukup lama dengan sopir truk tersebut, kita akhirnya mulai bisa saling memahami satu sama lain, dan karena merasa ada yang cocok di antara kita, akhirnya kita pun jadian (oke itu tadi cuma bercanda).
Kami sampai di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 02.00 WITA. Kemudian kami kembali naik bis, dan menuju RM bidadari negara untuk mandi pagi dan sarapan disana. Saat antri mandi, aku dan Satrio (salah satu teman sekelasku) jalan-jalan melihat-lihat beberapa patung ogoh-ogoh yang kebetulan sedang dilombakan di situ. Saat tengah mengamati patung-patung di sekitar situ, tiba-tiba aku melihat sesosok orang telanjang bulat dari belakang, awalnya aku pikir aku lagi ngelindur, soalnya waktu itu masih pagi banget, sekitar jam 04.00 WITA. Tapi ternyata Satrio juga melihat sosok bugil tersebut, setelah aku analisis dari jauh, sepertinya sosok bugil tersebut berumur lebih dari 60 tahun dan berjenis kelamin jantan. Karena takut makluk tersebut termasuk salah satu spesies robot gedek, aku dan Satrio pun langsung cabut dan kembali antri di kamar mandi. Setelah selesai mandi, kami makan pagi dan melanjutkan perjalanan menuju tanah lot. Kami sampai di tanah lot sekitar jam 10.00 WITA. Kebetulan waktu itu ada upacara keagamaan di tanah lot, aku lupa namanya tapi intinya upacara itu adalah waktu di mana seluruh umat Hindu di Bali mengadakan doa bersama di pura pinggir pantai tanah lot, dan upacara itu diadakan selama selama 3 hari. Pukul 11.00 WITA, kami meninggalkan tanah lot menuju Bajra Sandi. Karena kegiatan di Bajra Sandi agak kurang jelas, maka akan saya skip ceritanya. Sekitar pukul 12.00 kita meninggalkan Bajra Sandi menuju Kertalanggu. Pukul 13.00 kami sampai di Kertalanggu dan makan siang di sana. Setelah makan siang kami sempat berbelanja di pasar Kertalanggu. Barang-barang di Kertalanggu adalah produksi lokal Bali, harga barangnya pun tergolong murah, agak recommended buat mampir ke Kertalanggu kalau pas ke Bali, soalnya pasar Kertalanggu masih tergolong baru dan jarang yang tahu.
Pukul 14.00 kita berangkat menuju Desa adat Panglipuran dan sampai di sana sekitar pukul 15.00 WITA. Di sana kita disambut hangat oleh masyarakatnya dan kita juga dapat merasakan suasana adat Bali yang masih kental di sana, mulai dari struktur bangunan sampai pola kehidupan masyarakatnya. Menurutku ini tempat wisata terbaik kedua setelah Bedugul selama 3 hari study wisata di Bali.
Hari itu kami gagal pergi ke pantai Sanur, dengan alasan waktu yang mepet karena jadwal yang ngaret. Sekitar jam 16.00 WITA kita meninggalkan Desa Adat Panglipuran dan kembali ke Kertalanggu untuk meneruskan belanja. Jam 17.00 sampai jam 18.00 WITA kami berbelanja di Kertalanggu. Kemudian setelah dari Kertalanggu kami berangkat ke Hotel untuk check in. Kami sampai hotel pukul 20.00 WITA, saat pembagian kamar aku dapat kamar E-06 bersama Dyo, Nusa dan Denis. Tapi karena ada sesuatu hal, malam itu hanya Dyo yang tidur di kamar E-06.
Hari ke-3
Sesudah selesai mandi pagi dan sarapan di hotel. Pukul 08.30 WITA kami berangkat menuju pengolahan limbah Suwung. Kami sampai di sana pukul 11.00 WITA, di sana kami melihat berbagai jenis limbah berkumpul menjadi satu, mulai dari limbah dapur, limbah kamar mandi, limbah umum, hingga limbah pencernaan ada di sana dan diolah disana. Soal bau limbah di sana, pilih no comment aja. Jam 11.00 kami akhirnya meninggalkan unit pengolahan limbah dan menuju ke tanjung Benoa. Pukul 12.00 kami sampai di Tanjung Benoa. Di sana kita disuguhi berbagai macam wisata air yang menarik (bagi yang berduit). Karena aku termasuk tipe orang yang ngirit cenderung pelit, maka hari itu aku gak naik satu wahana pun (Bayangin cuma naik pisang ngambang kita harus bayar 70 ribuan sekali naik, padahal kalau itu dibeliin beras udah dapet 10 kilo). Hari itu aku cuma nyebrang ke pulau penyu, bareng beberapa temen sekelas. Di sana kita main penyu dan juga sempet mainin burung (maksudnya burung beneran). Kita juga sempet lihat-lihat hutan bakau di sana, seketika itu aku jadi teringat penjelasan guru geografi kami yang sangat atraktif kalau pas ngajar (baca: Bu Nandyah), beliau berpesan agar kami mengamati hutan-hutan bakau yang ada di Bali. Langsung aku keluarin handycam (pinjaman) dan ngrekam kondisi ekosistem di sana.
Setelah kembali dari pulau penyu, kami makan siang di tanjung Benoa dan meninggalkan Tanjung Benoa sekitar pukul 13.30 WITA lalu menuju Jogger dan Kuta. Di Tengah perjalanan kami sempat mampir ke rumah ibadat seluruh umat yang dibangun saling berdampingan. Sementara umat muslim menjalani shalat di Masjid, aku dan beberapa teman menyempatkan diri mengunjungi gereja Katholik yang kebetulan persis di sebelah Masjid. Saat masuk ke dalam, aku kagum dengan arsitekturnya yang keindahannya gak bisa diungkapkan dengan kata kata. Sementara beberapa teman sibuk berdoa di depan, aku sibuk mengecas handycam di pojok belakang, dan saat aku tengah khusyuk mengecas, tiba-tiba Satrio muncul dan ngajak ke toilet. Sebagai teman yang baik, murah hati, suka menabung dan tidak sombong, aku pun mengantar Satrio ke kamar mandi. Setelah cukup lama muter-muter mencari dan tanya sana-sini, akhirnya kita sampai di kamar mandi yang dimaksud. Ternyata di sana Sario berak (baca: boker), karena males nunggu lama, aku pun jadi ikut-ikutan boker di sana. Setelah selesai melampiaskan nafsu bejat kita kepada lubang toilet yang tidak berdosa, kami pun kembali menuju ruang utama gereja. Dan kita berdua kaget, saat melihat ruangan gereja sudah ramai oleh para tamu undangan dan melihat kedua mempelai yang sedang berjalan diiringi keluarganya menuju atas altar, dan yang lebih bikin kaget adalah: mereka semua bule. Dengan agak salah tingkah, aku dan Satrio langsung keluar dari gereja dan sempat dipelototi oleh penjaga gerbang gereja. Lalu kemudian kami berdua langsung masuk bis dan melanjutkan perjalanan menuju GWK.
Kami sampai di GWK sekitar pukul 14.30. Pemandangan alam di GWK sempat bikin aku naksir karena kecantikan dan keindahannya. Belum lagi patung Wisnu dan burungnya yang gede banget (maksudnya burung tunggangan Wisnu, si Garuda). Karena hujannya sempat agak deres, aku dan Sario berteduh di salah satu(atau emang satu-satunya) Gazebo yang ada di dekat patung Wisnu. Di situ kita sempat lihat pelukis karikatur yang jago banget ngelukisnya, walaupun wajahnya mirip Mat Solar, tapi lukisannya gak kalah sama Lukisan Pablo Picasso. Setelah hujan agak reda aku dan Satrio memutuskan kembali ke bis. Di tengah perjalanan menuju bis, aku mendengar suara gamelan yang ditabuh, karena tertarik dan penasaran, aku mengajak Satrio melihat ke dalam ruangan dimana suara gamelan itu berasal. Ternyata di dalam ruangan itu sedang ditarikan tari Barong, kami sempat menonton sebentar tari-tarian tersebut, tapi karena segera ada instruksi kembali ke bis, maka kami pun kembali ke bis.
Kami berangkat melanjutkan perjalanan dari GWK pukul 15.30 untuk kemudian menuju ke Jogger dan Kuta. Di perjalan kami sempat terjebak macet, dan baru sampai di central parking pada pukul 17.00. Karena bis tidak bisa masuk ke daerah Kuta, maka kami pun berangkat dari central parking naik komotra menuju ke Jogger. Kebetulan suasana Jogger saat itu lagi rame, ditambah lagi rombongan kami yang lebih rame dari pada pengunjung joger pada saat itu. Maka jadilah suasana yang mirip pasar klewer pada saat tahun ajaran baru. Apesnya lagi pada saat kita sedang asyik-asyiknya belanja, tiba tiba angin bertiup kencang, hujan turun dengan lebat, dan kolor-kolor bekas berterbangan (yang terakhir emang agak jayus). Hujan deras tiba-tiba melanda Kuta pada waktu itu, dan ada berita mendadak bahwa kita gak jadi ke pantai Kuta hari itu, satu kata langsung terlintas di benakku: "KAMPRET". Aku keluar dari Jogger sekitar pukul 18.00, walau hujan sudah berhenti tapi kita tetap gagal ke pantai Kuta. Aku kemudian langsung naik semacam angkot biru utuk kembali ke central parking. Di dalam angkot aku sempat memperhatikan kondisi kemudinya, gagang presneling nempel jadi satu sama setir (jadi kepikiran kalo gagang retingnya ditaruh dimana ya?), gas, rem dan koplingnya kelihatan rangkanya, dan cara starternya mirip orang yang mau ngrampok mobil (kode kenceng buat pemerintah Bali supaya memperbaiki sistem angkutan umumnya). Setelah semua rombongan lengkap, kita pun pulang kembali ke Hotel. Di tengah perjalanan, aku mendapat telpon dari ibu tercinta, katanya ada temennya yang bernama Om Doni yang mau jemput aku di hotel dan ngajakin jalan-jalan.
Kami pun sampai di Hotel pukul 21.00 WITA, aku langsung mandi kemudian keluar jalan-jalan bareng Om Doni. Aku sempat ditraktir Babi guling yang rasanya mak nyuus, juga sempat ditraktir Duren beberapa biji yang aku makan sendiri, sampai rasanya mau mati kekenyangan. Setelah makan kenyang, aku diajak jalan-jalan muter-muter Denpasar, setelah cukup lama diajak muter-muter akhirnya aku diantar pulang ke hotel. Aku sampai di hotel sekitar pukul 00.00. Aku langsung balik ke kamar, terus aku kasih oleh-oleh babi guling ke temenku, dan pesen biar dibagi rata, tapi tetep aja ada yang gak kebagian dan ujung-ujunganya protes ke aku. Hari itu personil kamar E-06 lengkap, dan kami pun berhasil tidur dengan sukses.
Hari ke-4
Aku bangun pukul 06.00, karena kebetulan bangunnya paling pagi, aku langsung mandi, bangunin anak-anak yang masih molor, terus ngelanjutin packing yang belum kelar. Setelah semua pada bangun dan selesai mandi, kita bareng-bareng menuju ruang makan buat boker (maksudnya buat makan). Selesai makan, kita mulai angkut-angkut tas ke bagasi bis, dan siap buat check out dari hotel. Kita berangkat dari Hotel jam 09.00 WITA, dan tujuan pertama kita hari itu adalah pantai Sanur yang gagal kita kunjungi pada hari pertama. Kita sampai di Sanur sekitar jam 11.00 WITA, karena kita sempat kejebak macet di jalan. Di Sanur, anak-anak sos 1 sempat ngelanjutin pembuatan film pas adegannya adegan romantis di pinggir pantai.
(pict menyusul)
Jam 12.00 kami berangkat dari Sanur ke Pasar Seni Sukowati, dan sampai di Sukowati sekitar jam 12.30 WITA.
Karena berhubung jam telah menunjukkan pukul 2 malam, dan takut keburu jadi jam 3 malam (efek nonton film 3a.m.) maka akan admin lanjutkan besok lagi
Kalian butuh bantuan untuk merencanakan perjalanan wisata, kami akan dengan senang hati membantu kalian. Kami menyediakan berbagai macam paket wisata Jawa dan Bali, dengan fasilitas armada yang baru dan bersih juga crew yang ramah - ramah menjadikan perjalanan kalian berkesan dan pastinya beda dengan yang lainnya.
ReplyDeleteSemua paket kami sudah free dokumentasi yah, ada DSLR ada Kamera Underwater.
Kami melayani paket wisata :
1. Malang - Batu
2. Yogyakarta - Gunung Kidul
3. Banyuwangi
4. Bali
5. Ziarah wali
6. Study Tour & Outbound
7. Dll sesuai permintaan
Ada promo menarik, bagi yang merefrensikan kami untuk menjadi agen perjalanan kalian dapatkan "CASHBACK".
Untuk harga bisa di nego kok, jadi jangan takut harga mahal.
untuk info bisa Hub.
SMS / WA : 085730077308
BBM : 7ECC7D00
mau lihat history tour kami bisa langsung folow Instagram kami yah
halo_indonesia